.

.

Thursday, April 7, 2016

MATERI PARAGRAF

Hai sobat Fit.Net...
      Kali ini Fit.Net berbagi materi paragraf nih... belajar bareng ya...

]    A.    Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf terkandung sebuah pikiran pokok yang didukung oleh satu atau beberapa kalimat penjelas. Kalimat-kalimat dalam paragraf berfungsi sebagai kalimat penutup. Semua kalimat tersebut saling berkaitan untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu. Dalam sebuah paragraf terdapat sebuah gagasan utama dan gagasan penjelas.
Gagasan utama sering disebut dengan ide utama, ide poko, ide sentral, gagasan pokok, gagasan inti, pikiran utama, dan pikiran pokok. Namun, dari istilah-istilah yang berbeda tersebut tetap mengacu pada makna dan maksud yang sama.
Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Keberadaan gagasan utama dapat dilihat secara eksplisit dan implisit. Gagasan utama yang eksplisit dapat dijumpai dalam jenis paragraf deduktif, induktif, atau campuran. Sedangkan gagasan utama yang implisit biasanya dapat dijumpai dalam paragraf deskriptif. Gagasan pokok dapat dinyatakan dalam bentuk kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Gagasan penjelas adalah gagasan-gagasan pendukung yang berfungsi untuk menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas biasanya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat[1].

      B.     Kegunaan Paragraf
Kegunaan paragraf yaitu antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik berikutnya.

b.      Untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang terdahulu.[2]

      C.    Persyaratan Paragraf yang Baik dan Benar
Paragraf yang baik dan efektif harus memenuhi persyaratan berikut:
1.         Kesatuan yang kompak, yaitu antar kalimat dalam paragraf saling terkait yang jelas.
2.         Koherensi yang pada, yaitu antar kalimat dalam paragraf saling terkait dalam paragraf. Cara mengaitkan antar kalimat dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara berikut:
a.       Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalam setiap kalimat.
b.      Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awal kalimat dengan tepat dan benar.
c.       Penggunaan kata ganti orangatau kata ganti penunjuk sebagai pengganti gagasan utama dengan kata-kata seperti : dia, mereka, nya, itu, tersebut, ini.
3.      Penggunaan metode pengembangan paragraf sebagai penjelas gagasan utama paragraf.
4.      Setiap paragraf harus mempunyai satu gagasan utama
5.      Penulis paragraf tetap memerhatikan jenis-jenis paragraf pada posisi bagian karangan pendahuluan, isi dan bagian kesimpulan.
6.      Dalam penulisan karangan ilmiah penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis penulisan. Seperti kutipan, sumber rujukan, tata letak grafik, kurva gambar.
7.      Penulis harus memperhatikan jenis-jenis paragraf pada posisi bagian karangan pendahuluan, isi, dan bagian kesimpulan.
8.      Penulisan paragraf yang menjorok, atau sejajar.
9.      Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah paragraf, yaitu jumlah kosa kata paragraf antara 30-100 kata dan jumlah kalimat minimal 3 kalimat.
10.  Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi 2 paragraf.[3]

     D.    Pembagian Paragraf
1.      Jenis-jenis paragraf yang bisa dikembangkan penulis sesuai dengan tujuan dan keperluannya yaitu sebagai berikut:
a.       Narasi, adalah jenis tulisan yang menceritakan atau mengisahkan suatu peristiwa dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan tersebut, contoh:
Supri menuturkan, siang itu tanggal 6 Mei 2011 ia sedang bersembahyang di dalam bloknya. Tiba-tiba ia mendengar suara gaduh, puluhan orang berhamburan keluar lewat pintu gerbang rutan salemba. Laki-laki yang belum menerima vonis itu langsung ikut kabur.
b.      Deskripsi, adalah jenis tulisan yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek dengan sejelas-jelasnya agar pembaca memiliki daya bayang tinggi, merasa seolah-oleh melihat sendiri objek yang digambarkan tersebut. Contoh:
Wanita itu tampaknya tidak jauh usianya dari dua puluhan tahun. Mungkin ia lebih tua, tapi pakaian dan lagak-lagaknya mengurangi umurnya. Parasnya cantik,. Hidungnya bangur dan matanya berkilauan seperti mata seorang India. Tahi lalat di atas bibirnya dan rambutnya yang ikal bergelombang-lombang menyempurnakan kecantikannya itu.
c.       Eksposisi, adalah jenis tulisan yang memaparkan atau menjelaskan sebuah pengetahuan atau informasi tentang sesuatu dengan jelas. Jenis ini biasanya memuat data, fakta atau proses terjadinya sesuatu.
Contoh :
Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan-bahan bakarnya yakni makanan yang ditelan menjadi energi panas dari energi mekanis. Nasi yang Anda makan pada waktu sarapan akan dibakar dalam tubuh persis sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil.
d.      Argumentasi, adalah jenis tulisan yang bertujuan untuk membuktikan suatu hal sehingga pembaca meyakini kebenaran akan sesuatu yang disampaikan penulis tersebut. Pembuktian dalam tulisan argumentasi memerlukan fakta dan data yang akurat serta argumen-argumen atau alasan-alasan yang kuat dan meyakinkan pembacanya. Contoh:
Penebangan hutan harus segera dihentikan. Pohon-pohon di hutan harus dapat menyerap sisa-sisa pembakaran dari pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor. Jika hutan ditebang habis, maka tidak ada mesin yang bisa menyerap sisa-sisa pembakaran. Sisa-sisa pembakaran itu dapat meningkatkan pemanasan global. Pemanasan itu akan melelehkan gunung es di kutub akibatnya kota-kota di tepi pantai seperti Jakarta Surabaya, Singapura, Bangkok dan lain-lainnya akan terendam air laut. Jika hutan kita terus ditebang demi kepentingan ekonomi, maka akan terjadi bahaya yang luar biasa hebatnya. Oleh sebab itu, hutan harus kita selamatkan sekarang juga.
e.       Persuasi, adalah jenis tulisan yang bertujuan mempengaruhi pembaca agar mereka setuju dan sepaham dengan ide atau gagasan yang disampaikan penulis. Jenis tulisan ini tidak sekedar menyampaikan fakta dan argumen-argumennya, melainkan juga disertai dengan sikap dan opini penulisnya yang bernada ajakan. Contoh:
Praktik berpidato memang luar biasa manfaatnya. Pengalaman setiap kali praktik merupakan pengalaman batin yang sangat berharga. Semakin sering praktik, baik dalam berlatih maupun berpidato yang sesungguhnya, pengalaman batin itu semakin banyak. Dari pengalaman itu, pembicara dapat menemukan cara-cara berpidato yang efektif dan memikat. Semakin banyak daya pikat ditemukandan semakin sering diterapkan dalam praktik, semakin meningkat pula keterampilan pembicara.
Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato menjadi semacam obat kuat untuk membangun rasa percaya diri. Bila rasa percaya diri itu sudah semakin besar, pembicara dapat tampil tenang tanpa digoda rasa malu, takut, dan grogi. Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk meraih keberhasilan pidato, anda harus melaksanakan praktik berpidato.[4]
2.      Sedangkan berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi:
a.       Paragraf pembuka, berperan sebagai pengantar atau pendahuluan sebelum sampai kepada inti dari permasalahan. Oleh karena itu, paragraf pembuka harus dapat menarik perhatian pembaca.
b.      Paragraf penghubung, berisi tentang inti dari persoalan. Oleh sebabitu, dari segi kuantitatif biasanya paragraf inilah yang paling panjang.
c.       Paragraf penutup, berisi simpulan, penegasan, atau harapan dari penulisan.[5]
3.      Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
a.       Pada awal Paragraf (Deduktif)
Paragraf yang dimulai dengan kalimat utama, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan pikiran utama paragraf ini biasanya bersifat deduktif. Contoh :
Kosa kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling mendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang-mengarang jumlah kosa kata yang dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk tentang pengetahuan seseorang. Disamping itu, jumlah kosa kata yang dikuasai seseorang juga akan menjadi indikator bahwa orang itu mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak kata yang dikuasai semakin banyak pula pengetahuannya. Dengan demikian, seorang penulis akan mudah memilih kata-kata yang tepat atauu cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada dalam pikirannya.
b.      Pada Akhir Paragraf (Induktif)
Paragraf dimulai dengan kalimat – kalimat penjelas, kemudian diikuti oleh kalimat utama. Paragraf ini biasanya bersifat induktif. Contoh :
Pada waktu anak didik memasuki dunia pendidikan. Pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dn memantapkan bahasa daerahnya. Setelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali mempergunakan bahasa daerah, baik dalam ppergaulan dengan teman-temannya atau dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim, dengan bahasa daerah. Jam sekolah hanya berlangsung beberapa jam. Baik waktu istirahat ataupun di antara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap menerobos. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.

c.       Pada awal dan akhir paragraf (Campuran)
Paragraf ini juga sering disebut dengan paragraf campuran.
Contoh:
Peningkatan taraf pendidikan para petani, dirasakan sama pentingnya dengan usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan cukup, dapat mengubah sistem pertanian tradisional misalnya bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani modern yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu menunjang pembangunan secara pasif. Mereka dapat memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Itulah sebabnya peningkatan taraf pendidikan. 
d.      Tanpa Kalimat Utama
Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama. Berarti pikiran utama terbesar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Berikuti ini biasanya digunakan dalam karangan yang berbentuk narasi (yang berbentuk cerita) atau deskripsi (yang berbentuk pelukisan). Pikiran utama didukung oleh semua kalimat. Contoh :
Keributan ayam berkeruyuk bersahut-sahutan mengendur. Kian lama kian berkuran. Akhirnya tinggal satu-satu saja terdengar kokok yang nyaring. Dan ayam-ayam itu sudah mulai turun dari kandangnya, pergi ke ladang dan pelataran,. Dengung dan ruang lalu lintas di jalan raya kembali menggila seperti kemarin raung klakson mobil dan desis kereta api bergema-gema menerobos ke relung- relung rumah di sepanjang. Sayup-sayup terdengar dentang lonceng gereja menyongsong hari  baru dan menyatakan selamat tinggal pada hari kemarin.
Paragraf di atas dibangun oleh beberapa kalimat yang semuanya menjelaskan tentang suasana di pagi hari. Jadi, pikiran utama tersebut di dalam beberapa kalimat yang membangun paragraf tersebut. [6]
4.      Paragraf Berdasarkan Isi
a.       Perbandingan dan Pertentangan
Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal tersebut. Yang dapat dibandingkan adalah dua hal yang tingkatnya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan. Contoh :
Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau keluar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dascraf. Lain halnya dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi parta konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja di tempat yang agak murah hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman dan upacara resmi pembukaan parlemen.
b.      Analogi
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum. Gunanya untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut, contoh:
Perkembangan teknologi sungguh menakjubkan. Kehebatannya menandingi kesaktian para satria dan dewa dalam cerita wayang. Kereta-kereta tanpa kuda, tanpa sapi, dan tanpa kerbau. Jakarta-Surabaya telah dapat di tempuh dalam sehari. Deretan gerbang yang panjang penuh barang dan orang hanya ditarik dengan kekuatan air semata. Jaringan jalan kereta api telah membelah-belah pulau. Asap yang mewarnai tanah air dengan garis hitam semakin pudar untuk hilang ke dalam ketiadaan. Dunia rasnya tidak berjarak lagi, telah dihilangkan dengan kawat. Kekuatan bukan lagi monopoli gajah dan badak, tetapi telah diganti dengan benda-benda kecil buatan manusia.
c.       Sebab Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab-akibat. Dalam hal ini Sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas. Dapat juga sebaliknya. Akibat sebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejumlah penyebab sebagai perinciannya. Contoh :
Jalan kebun jati akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut. Lebih separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan perdagangan dan kaki lima. Untuk mengatasinya pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diijinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas. [7]


[1] Yeti Mulyati, dkk . Bahasa Indonesia . (Jakarta : Universal Terbuka, 2009), hlm. 7.17
[2] Ngalimun Syahroni, dkk. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi (Yogyakarta:Aswaja Pressindo, 2013), hlm. 45.
[3] Direktur Pendidikan Tinggi, Bahasa Indonesia (Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013) hlm. 24-25
[4] Ibid., hlm. 7.18
[5] Ibid., hlm.7.22
[6] Op Cit., Ngalimu Syahroni, dkk. Hlm. 49-50
[7] Ibid. Hlm. 52

1 comment:

  1. Sloty Casino - MapYRO
    Free Slots & Video Poker Games - Play for Fun or Real Money at MapYRO Casino. Find 제천 출장안마 your 하남 출장마사지 favorite game at a glance. 세종특별자치 출장안마 Free Slots, Video Poker, 남원 출장안마 Bingo and Table Games 인천광역 출장샵

    ReplyDelete